RSS

Arti Penderitaan dalam Luasnya Pemberian



Agar pedihnya ujian terasa ringan, hendaklah engkau tahu bahwa Allahlah yang mengujimu. Yang menimpahkan takdir_Nya kepadamu adalah juga yang memberimu sebagus-bagus pilihan.

*Salik yang mengalami pencerahan bathin telah terbiasa dengan rahmat Allah yang terus menerus meskipun perwujudan (bentuk) nya berVariasi. Karena itu ketika ia (salik) mengalami kesulitan, ia senantiasa mencari makna dan pelajaran dibalik peristiwa yang menimpa, lalu menyadari adanya kemurahan_Nya yang mana juga pernah ia rasakan sebelumnya.

Muara asli dari penderitaan adalah Sumber yang sama, yang akan membimbing kita untuk menghadapinya dengan senang dan dengan keyakinan penuh akan cara-cara_Nya yang sempurna.

Sayyidi Ali al Khawash  ra. berpendapat, Bagi Allah memiliki otoritas mutlak dalam perbuatan, apabila Ia menghendaki terjadinya sebuah gerakan  atau makna pada sebuah perbuatan, maka gerakan tersebut hanya sebuah kamuflase, karena mustahil perbuatan tersebut berdiri sendiri. Karena itu, tidak mungkin suatu perbuatan dapat eksis dengan sendirinya tanpa keterlibatan Allah di dalamnya. Maka dalam perspektif hukum perbuatan tersebut tetap disandarkan kepada hamba sekalipun secara faktual hamba tidak memiliki pengaruh sama sekali di dalamnya." Oleh karena itu, Fahamilah masalah ini dengan lebih serius karena sangat halus agar benar-benar mendapat kenyataannya.

"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri."(An Nisaa: 79).
“Jangan menuntut Tuhanmu karena permohonanmu belum       dikabulkan, Namun tuntutlah dirimu sendiri yang kurang sopan adanya.”

Dengan menyadari ketidak sopanan kita, akan dapat mendorong kesadaran atas kesempurnaan_Nya, dan dengan adanya kesopanan kepada Allah maka timbulah dalam diri kemajuan-kemajuan yang menyebabkan kepuasan secara total akan segala keputusan_Nya.

Bagi kita yang senantiasa berusaha lebih baik, maka dalam hal Penundaan karunia_Nya pada kita akan dapat mempertinggi keikhlasan dan mempertajam fokus (istiqomah) kita agar tetap tertuju pada_Nya.

Semoga dengan kita riyadhoh yang rutin (istiqomah) dapat menjadikan hambah yang **Arif Billah, dan dapat memahami dengan penuh sadar akan makna dari sebuah permintaan.

Wallahu A’lam Bishshowaab.

*salik yaitu orang yang bersungguh-sungguh dalam melakukan riyadhah mujahadah dengan mendapatkan kaifiyat ijazah dari Syekh (mursyid/pembimbing) nya tanpa cacat dalam mengerjakannya serta tidak menyalahi apa yang telah diperintahkan.
**Arif yaitu orang yang mengenal Allah dan mengenal hamba dan dapat membedakan antara porsi kemakhlukkan dan ketuhanan serta mampu  musyahadah di dalamnya.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar