RSS

Pentingnya Arti Kejujuran ( Sifat Jujur )



Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang  benar.” ( QS.At-Taubah [9]: 119 )
Dari Ibnu Mas’ud, Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “ Jika seOrang hamba senantiasa berlaku jujur dalam kehidupannya, maka namanya ditulis disisi Allah sebagai seorang yg  jujur. Sebaliknya, seseorang yang  berlaku dusta  dalam kehidupanya, maka namanya ditulis disisi Allah sbg Pendusta.”
Dalam riwayat lain “ Sesungguhnya Allah telah berfirman kepada nabi Daud AS, ‘Wahai daud ! Barangsiapa yg membenarkan-Ku saat ia sendiri, niscaya Aku akan membenarkannya saat ia berada di hadapan orang-orang lain.”
Ketahuilah Kejujuran adalah Kunci segala persoalan, Sifat ini menjadi penyempurna bagi seorang manusia dan menempati posisi kedua disisi Allah setelah nabi. Allah SWT berfirman," Maka  mreka itu akan bersama sama dengan orang-orang yang di anugerahi nikmat  oleh Allah, yaitu:nabi-nabi, orang-orang shiddiq (amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran rasul ), para syuhada’, dan orang-orang sholeh.” (QS. An-Nisa’ [4]:69 )
Kata Shiddiq pada ayat diatas adalah bentuk Mubalaghah ( menunjukkan paling ) dan kdudukanya diatas kata shadiq, yakni orang yang kejujuranya sudah mendarah daging dalam dirinya ( jujur dalam perkataan dan tindakan ).
Beberapa pendapat tentang kejujuran antara lain :
- Orang yang jujur adalah orang yang siap mati dan tidak akan malu jika rahasianya dibongkar setelah kejujurannya itu oleh orang lain. (Abu Said Al-Qursyi)
- “Kejujuran adalah pedang Allah yang tidak diletakkan pada sesuatu melainkan akan memotong sesuatu itu.” (Dzu Nunal-Mishri)
- “ Orang yang jujur tidak akan perduli penilaian orang lain terhadap dirinya, tidak menampakkan kebaikan-kebaikannya, dan tidak menolak jika orang lain mencoba mengorek kejahatan dirinya. Sebab menolaknya berarti masih adanya keinginan untuk lebih dipuji oleh orang lain, dan itu bukan merupakan sifat orang-orang yang jujur.” (Harits al-Muhasiby)
- “Jika seorang tidak memenuhi amal fardhu seumur hidup, maka ditolaklah amalan fardhu hariannya. Dan amal fardhu seumur hidup adalah shiddiq ( kejujuran ).” (Seorang Sufi )
- “Andaikan enkau mencari Allah SWT dengan mempergunakan kejujuran, niscaya Dia akan memberimu cermin yang membuatmu mampu melihat keajaiban-keajaiban dunia dan akhirat.” ( pendapat lain )
- “ Maka inginkanlah kematianmu jika memang engkau benar (jujur).” ( Firman Allah QS.al-Baqarah : 92 )
Semoga coretan singkat yang kami petik dari Kitab “Ghunyah Litholibi thoriqil chaq ‘Azza Wajalla =  Bekal yang cukup menuju Allah Azza Wajalla” oleh Syaikh Abdul Qadir Al-jailani “ dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya asal tujuan hidup (Hidayat bahrul Qalbi) dengan menyadari pentingnya sebuah kejujuran.

Wallahu A’lam Bishshawaab





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

zharfans mengatakan...

Assalamu'alaikum. Mohon di revisi.

1. Untuk QS. An Nisaa 69 pemotongan ayat menjadi kurang sempurna, karena kalimat awal "Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya),.." serta di akhir ayat "..Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya" mengapa di hilangkan? Karena ini poin yang sangat penting tentang takwa dan cara memilih teman dlm hidup.


2. Untuk paragraf ini diatas: ",,Maka inginkanlah kematianmu jika memang engkau benar (jujur).” (Firman Allah QS.al-Baqarah : 92) BUKAN ayat 92 tapi ayat 94. Saran, mohon di kroscek terlebih dahulu apalagi menyangkut firman Allah 'azza wa jalla.

3. Ketika menulis hadits, mohon di cantumkan perawi. Apalagi bila jelas dengan kitab, halaman dan derajat hadits, itu sangat membantu dlm mengkroscek kebenaran dan derajat hadits yg bersangkutan.

Mohon maaf jika ada kesalahan dan kurang berkenan, insya Allah sesuai dengan perintah Allah 'azza wa jalla agar qt senantiasa menjadi org yg beruntung, saling menasehati dan mengajak dlm kebenaran.

Posting Komentar